Upaya Mengamalkan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Pancasila sebagai dasar negara. |
Pada sila pertama, waktu itu sempat ada kendala dalam kata-kata yang di usulkan. ‘menjalankan syariat islam bagi para pemeluknya’ seperti itulah isi dari sila pertama. Hal tersebut menjadi permasalahan karena para rakyat timur tidak menerimanya dengan baik. Termasuk juga dengan A. A. Maramis yang tidak terima atas sila pertama. Perubahan kata dalam sila pertama dilakukan saat sidang panitia Sembilan tanggal 22 Juni 1945. Panitia Sembilan terdiri atas 9 orang dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Pada saat itu panitia Sembilan membahas tentang Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Bahasan tersebut berupa tentang masalah sila yang pertama yang terdapat p[ada alenia ke-4 dalam UUD 1945. Maka dari itu ‘menjalankan syariat islam bagi para pemeluknya’ di ubah menjadi ‘ketuhanan yang maha esa’. Sebab hal ini dilakukan karena pada saat itu Indonesia baru saja ingin memasuki kemerdekaan-nya. Maka dari itu Ir. Soekarno tidak ingin rakyatnya menjadi terpecah belah lagi dan untuk mencegah agar rakyat timur tidak pisah dengan Indonesia. Bahkan rakyat timur sempat mengancam bila sila tersebut tidak di ubah, rakyat timur akan membuat Negara sendiri.
Sebagai warga Negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan ini secara bersama-sama. Kita juga harus meniru bagaimana sikap pahlawan dalam membela Negara kita. Seperti semangat juangnya, rela berkorban, tidak egois, dan lain-lain. Tanpa kesatuan dan persatuan yang kuat negara ini pasti tidak akan tetap berdiri dan mungkin tidak akan ada yang namanya kemerdekaan serta dasar Negara atau Pancasila.
Pada tanggal 30 September 1965, pernah terjadi insiden yang dinamakan Gerakan 30 Sepetember (G30S). Insiden ini masih menjadi perdebatan di lingkungan akademisi tentang apa motif di belakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI untuk mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia kemudian membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.
Pada saat itu banyak korban yang berjatuhan akibat pembantaian massal tersebut. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Akibat dari kejadian Gerakan 30 September tersebut tampak membekas di pikiran orang banyak. Mungkin sebagian ada yang trauma karena kejadian tersebut. Tetapi pada saat ini, bangsa Indonesia sudah bangkit dari masa kelamnya. Masa kelam akibat pembantaian. Pada saat ini juga, bangsa Indonesia terlihat lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai pelajar yang cerdas dan berkarakter, kita harus bisa mendapatkan hikmah dari kejadian kelam itu. Tak hanya hikmah yang harus kita dapat, melainkan nilai-nilai Pancasila juga harus kita terapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini bisa membuktikan bahwa para pemuda pemudi Indonesia mempunyai tekad dan semangat nilai juang bangsa Indonesia.
Isi dari dasar Negara Indonesia atau Pancasila yaitu :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Tiap-tiap isi Pancasila memiliki arti yang begitu dalam. Sebagai rakyat Indonesia seharusnya kita dapat mengetahui butir-butir makna yang ada dan setidaknya bisa kita terapkan sehari-hari. Hal ini merupakan perilaku yang amat terpuji di mata orang lain. Bahkan tidak di mata orang lain juga, melainkan perilaku rakyat Indonesia juga dapat dilihat baik oleh masyarakat luar negeri kemudian di contoh juga oleh masyarakat luar sana.
Berikut butir-butir pengamalan dalam Pancasila :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
· Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan-nya terhadap tuhan.
· Rakyat Indonesia taqwa dan beriman atas agama kepercayaan yang di anut.
· Mengembangkan sikap religious pada agama kepercayaan.
· Saling menghormati satu sama lain walau berbeda agama.
· Membina kerukunan hidup di antara umat manusia dan beragama.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
· Pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat.
· Pengakuan adanya manusia berada.
· Selalu menjunjung tinggi nilai persatuan
· Adil terhadap sesama.
· Memiliki tata krama terhadap manusia lainnya.
3. Persatuan Indonesia
· Saling membantu satu sama lain.
· Tidak membeda-bedakan ras, golongan, atau semacamnya.
· Tidak egois satu sama lain.
· Cinta tanah air dan bangsa.
· Bangga akan bangsa sendiri.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
· Bermusyawarah dalam menyelesaikan permasalahan.
· Bijaksana dalam melakukan sesuatu.
· Berani bertanggung jawab atas hal apapun.
· Tidak memaksa orang lain.
· Melakukan musyawarah dengan akal sehat.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
· Adil kepada semua orang.
· Tidak terlalu boros dalam keuangan.
· Menghargai jerih payah orang lain.
· Mengormati satu sama lain.
· Selalu bekerja keras untuk menggapai keinginan.
Nilai-nilai dari Pancasila yang berada di atas merupakan hanya beberapa saja. Sebenarnya banyak sekali nilai-nilai yang kita dapatkan. Lambang dari Pancasila sendiri juga mempunyai arti yang sama dalamnya seperti isi dari Pancasila tersebut. Lambang-lambang Pancasila, yaitu bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas.
Arti dari lambang bintang adalah sebuah cahaya. Maksudnya cahaya tersebut itu adalah Tuhan YME yang menjadi cahaya kerohanian bagi semua pemeluk agama.
Arti dari lambang rantai adalah bahwa setiap manusia atau laki-laki dan perempuan itu membutuhkan satu sama lain dan saling membantu. Sehingga menjadi kuat sepeti rantai.
Arti dari lambang pohon beringin adalah menyatakan bahwa keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah naungan Bangsa Indonesia.
Arti dari lambang kepala banteng adalah kita harus bermusyawarah dan berdikusi sebelum melakukan sesuatu.
Arti dari lambang padi dan kapas adalah mencapai kemakmuran sebagaimana yang rakyat Indonesia pikirkan.
Sekian beberapa ulasan saya mengenai upaya mengamalkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari semua ini adalah kita sebagaimana warga NKRI harus bisa sadar diri, toleransi, bertanggung jawab, dan tidak bertindak semena-mena terhadap orang-orang di sekitar kita serta hal yang harus kita terapkan adalah berpikirlah dua kali sebelum melakukan atau menyimpulkan sesuatu agar bisa mendapatkan hasil yang sempurna dan mendapatkan hikmah dari segala pemikiran yang kita lakukan.
Terima kasih..
Adinda nirwana ( 8C )
Komentar
Posting Komentar