Inilah Yang Harus Siswa Lakukan Terhadap Kebangkitan Nasional



Jangan mengaku sebagai pelajar kalau kalian belum tahu apa itu Kebangkitan Nasional. Menurut sumber terpercaya, Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama di abad ke-20, di mana banyak sekali rakyat Indonesia sudah mulai menumbuhkan apa itu rasa kesadaran nasional. Dibalik kebangkitan nasional sendiri memiliki beberapa asal-usul, tokoh, dan sebagainya pada pelajaran PPKN yang sedang berlangsung ataupun dibahas oleh guru kalian. Namun mungkin kali ini saya akan mengulanginya sekilas saja.
Kebangkitan Nasional merupakan momok paling berharga bagi Indonesia. Mengapa? Karena pada saat itu kita semua, rakyat Indonesia, benar-benar bangkit untuk memberantas para akal licik alias penjajah. Kamu tahu sendiri kan kalau Belanda menjajah negeri kita tercinta selama 3,5 abad. Wow! Angka yang fantastic bukan? Belum lagi ditambah penjajahan Jepang selama 3 tahun dan G-30S PKI selama 2 tahun.
Awal mula penjajahan itu sendiri terjadi ketika bangsa Eropa mengalami kekalahan peperangan dan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Karena perkembangan, mulailah beberapa bangsa Eropa melakukan ekspedisi ke berbagai belahan dunia. Niatnya, sih, memang berekpedisi, tapi lambat laun semua menjadi berputas balik, yaitu melakukan penjajahan.
Sistem kerja pemerintah Belanda, yaitu mengadu domba antar kerajaan ataupun mengadi domba di dalam kerajaan itu. Sebenarnya saya juga tidak pernah membayangkan betapa licik dan piciknya akal mereka. Balik ke topik, selain mengadu domba, Belanda juga melakukan kerja rodi terhadap rakyat. Saya yakin kalian sudah tahu apa itu kerja rodi, tetapi apa kalian pikirkan mengenai nasibnya para rakyat di masa itu? Keadaan rakyat Indonesia yang memang berperanakan kecil seakan mendukung semuanya. Maksudnya saya rakyat Indonesia sudah kecil, tidak diberi makan pula oleh pemerintah Belanda. Sebab dari itulah banyak rakyat yang mati saat itu juga di sepanjang jalan daerah Anyer-Panarukan akibat dehidrasi serta kelaparan hebat.
Kegiatan tanam paksa juga terjadi pada saat itu. Jadi ceritanya, kita menanam sejumlah tanaman lalu hasilnya kita beri kepada pemerintah Belanda dan kemudian begitu seterusnya. Kalau boleh jujur, sebenarnya kita benar-benar gampang dibodohkan orang lain. Buktinya, ya seperti tadi yaitu tanam paksa yang memanfaatkan keadaan sekitar.
Pada pembahasan kali ini saya akan membawakan tema tentang kebangkitan nasional dengan judul “Peran Siswa Terhadap Kebangkitan Nasional”.
Nah, kalian pastinya sudah tau kan tentang seluk-beluk awal mula gertakan pada penjajahan Indonesia? Jika sudah, sekarang waktunya kita untuk mengikuti semangat juang mereka. Tentu saja kita sebagai pelajar mempunyai impian terangat sangat untuk dicapai. Benar kan??
Sekarang seperti ini saja, kita ingin impian atau cita-cita tercapai tapi dari dalam diri sendiri tidak ada usaha sama sekali. Itu percuma saja kalian bermimpi tinggi. Selain berandai akan mimpi, sudah seharusnya kita mempunyai dasar untuk memulainya. Maksudnya adalah awal dari kesungguhan kalian dalam mencapai mimpi itu sendiri. Anggapannya, tuh, seperti bangunan besar tanpa punya pasak agar berdiri kokoh. Bayangin saja kalau gedung tidak punya pasak yang kuat, pasti bakal jatuh kan? Jawabannya, ya, pasti jatuh lah. Sama halnya seperti impian. Kalau kalian sudah mempimpikannya setinggi langit tapi tidak punya maksud dan tujuan, apalagi tanpa niat, sudah seratus persen itu akan gagal atau bahkan berhenti di tengah jalan. Ingat, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk membantu serta mengimbangi niatan kita. Ingat juga orang tua yang senantiasa berdoa untuk kebaikan anaknya. Orang tua mana coba yang tidak mau anaknya untuk sukses.
Oke, sudah pasti sesuatu yang berbau kebangkitan bukanlah perkara mudah. Tidak hanya tenaga dan pikiran, tetapi keyakinan juga harus ada. Tanpa adanya keyakinan, kita tidak mungkin percaya diri buat melakukan sesuatu.
Apa kalian tau cara terbaik untuk bangkit?  Setiap manusia tentu pasti pernah mengalami kegagalan layaknya pejuang bangsa kala itu. Mulai dari kegagalan jatuh hingga terpuruk juga pasti pernah merasakannya. Banyak diantara mereka yang menyerah, seperti ada yang lari dari masalah bahkan tak jarang banyak memilih untuk mengakhiri hidupnya hanya karena sebuah masalah. Bayangkan saja jika kita memilih jalan yang salah, bukannya mendapat petunjuk melainkan malah menambahkan beban akhirat nantinya.
Para generasi penerus bangsa sekalian, sudah sepatutnya jika menyelesaikan masalah sebaiknya gunakan pikiran dingin kalian. Sebagai siswa sudah sepatutnya kita juga menerapkan hal macam itu. Selain berguna untuk disekolah, untuk di ke depannya pun tentu saja lebih berguna.
Ingat juga, bangkit adalah bangun setelah terjatuh. Jikalau Negara kita diolok atau diejek, lebih baik kita lihat ke sisi belakang yang kembali mengungkap sikap tabah para pejuang terdahulu. Lihatlah mereka yang tetap tegar walau dirinya terancam maut maupun siksaan lainnya.
Kini peran kita semua, terutama anak sekolah adalah mulai berusaha untuk membanggakan bangsa dan Negara. Karena jika bukan kita siapa lagi? Mulailah kita mencobanya secara perlahan dan mulai mendalaminya sedikit demi sedikit. Selagi ilmu masih bisa didapat, apa salahnya kita mencoba belajar sedikit demi sedikit. Hidup itu Cuma sekali, setiap waktu yang kita habiskan hanya berujung pada dua hal, terbuang atau termanfaatkan. Mulailah sesuatu dari hal yang kecil. Kecil tapi bermanfaat, karena dari hal kecil itu kita belajar bahwa setiap sesuatu memiliki makna yang besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Upaya Mengamalkan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa?! Bendera Indonesia terbalik di Negeri Jiran?

Inilah Mind Mapping Saya!